-->
Masuk

Notification

×

Iklan

Keluarga Dokter Christian Widodo Hibahkan 5.000 Meter Tanah Untuk Monumen Flobamora

Sabtu, 21 September 2024 | September 21, 2024 WIB Last Updated 2024-09-21T10:34:52Z

 


Kupang,mwartapedia.com - Calon Walikota Kupang, Dokter Christian Widodo bersama keluarga menyerahkan tanah seluas 5.000 meter persegi kepada Pemerintah Provinsi NTT, sebagai tempat dibangunnya Monumen Flobamora Rumah  Pancasila. 


Acara penyerahan akta hibah dan sertifikat tanah seluas 0,5 hektar (Ha) atau (5000 meter persegi) tersebut dilakukan pada tanggal  3 September 2017 di ruang kerja Gubernur NTT, Frans Lebu Raya yang dihadiri oleh Notaris, Alex Djari.


"Hari itu tanggal 1 Juni 2017, saya bersama anak dan istri  seusai berdiskusi saat makan siang bersepakat menyerahkan tanah seluas 5.000 meter persegi kepada Pemprov NTT untuk dibangun Monumen Flobamora Rumah Pancasila,”ungkap Theo Widodo ketika dihubungi media ini pada Sabtu (21/09/2024).


Menurut Theo, anak laki-lakinya, Christian Widodo menganjurkan untuk menyerahkan tanah tersebut. Sebab bagi Christian, Monumen Rumah Pancasila sebagai salah satu wadah mengingatkan selalu kepada generasi muda tentang persatuan dan kesatuan, semangat cinta tanah air dan Bhineka tunggal Ika. 


"Anak Christian yang duduk di samping saya waktu itu bilang, jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan pada kita bapa Theo tapi apa yang bisa kita berikan pada Ibu Pertiwi lebih dulu” kenang Theo Widodo.


Sikap nasionalisme yang dimiliki Christian, tegas Theo Widodo sudah terlihat semenjak dia masih di bangku sekolah dasar. 


"Christian selalu senang jika saya ajak mengikuti kegiatan upacara, organisasi-organisasi bahkan dia pernah menjadi Ketua OSIS saat bersekolah di SMPK Sta. Theresia dan juga pernah menjuarai lomba pidato bahasa Inggris dalam rangka perayaan HUT RI” tambah Theo.


Tahun 2017, awal dimulainya pembangunan Monumen Rumah Pancasila yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya. Monumen ini berwujud seekor burung Garuda yang hendak terbang dari tanah. 


"Ini melambangkan pancasila yang lahir dari Tanah NTT dan akan terbang ke Jakarta membawa nilai-nilai pancasila. Monumen ini direncanakan akan menjadi objek wisata baru dan sekaligus ikon NTT sebagai Bumi Pancasila karena pancasila lahir di Ende-NTT,"ujarnya. 


Theo menjelaskan, didalam monumen tersebut menurut master plan akan ada diorama, galeri Bhineka Tunggal Ika, teater dan ruang perpustakaan. Monumen ini dilengkapi dengan tangga dan lift agar pengunjung dapat naik ke puncak kepala burung dan bisa melihat kota Kupang dengan teropong layaknya di puncak monas.


"Monumen sejarah ini, harus terhenti sebentar pembangunannya karena terjerat urusan hukum. Theodorus berharap, Gubernur, Walikota, Bupati Kupang terpilih, nantinya bisa menyelesaikan pembangunan karena banyak nilai historis, semangat kebangsaan, nilai-nilai pancasila untuk anak cucu kita bisa ketahui dan hayati,"jelasnya.


Cinta Dokter Christian Widodo Untuk Tanah Lahirnya Pancasila



Sikap dermawan dari Dokter Christian Widodo ini semata-mata demi merawat persatuan dan kesatuan serta rasa cinta  tanah air yang diwariskan dalam  nilai-nilai dasar Pancasila.


Mereka ingin meningalkan sebuah legacy (warisan) kepada kita semua agar selalu ingat bahwa Indoneisa rumah kita bersama, yang harus dirawat oleh setiap anak bangsa.


Sikap dermawan ini, pernah dilakukan Sultan Aceh, Sultan Syarif Kasim II yang menyerahkan hartanya berupa uang dan tanah untuk membantu pemerintah di awal kemerdekaan. Ribuan hektar tanah dan uang senilai 120,1 juta dolar (1,074 terliun) diserahkan kepada Presiden RI, IR. Soekarno.


Rasa cinta pada tanah air, Sultan Syarif Kasim II, Theodorus Widodo dan Christian Widodo bukan bertujuan menyatakan pada publik bahwa mereka orang kaya, tapi berangkat dari rasa cinta tanah air yang begitu besar sampai menggugah mereka mau menghibahkan tanah seluas 5.000 meter persegi untuk pemerintah provinsi. (MI)

×
Berita Terbaru Update