-->
Masuk

Notification

×

Iklan

BPBD Kota Kupang Gelar Workshop Penyusunan Rencana Kontinjensi Kekeringan

Rabu, 11 September 2024 | September 11, 2024 WIB Last Updated 2024-09-12T00:34:08Z

                   

Kupang,mwartapedia.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar workshop penyusunan rencana kontinjensi kekeringan di Kota Kupang tahun 2024.


Kegiatan yang digelar di Hotel Neo Aston Kupang pada Rabu (11/9/2024), dibuka secara resmi oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Ernest S. Ludji, S.STP, M.Si.


Kegiatan workshop ini menghadirkan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kupang, Elsje W,A Sjioen sebagai moderator, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Ernest S. Ludji, S.STP, M.Si. sebagai narasumber.


Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Ernest S. Ludji, S.STP, M.Si. dalam samnutannya sekaligus membuka kegiatan ini mengatakan, dokumen rencana kontinjensi kekeringan adalah salah satu bagian yang luar biasa dari standar minimal.


"Dokumen ini juga merupakan konsep identifikasi ke depan maka kita harus lebih siap siaga salah satu bentuk dan kesiapsiagaan itu adalah dokumen rencana kontinjensi kekeringan,"ungkapnya.


Menurutnya, penyusunan rencana kontigensi menghadapi Ancaman bencana kekringan sangat urgent dan penting untuk segera dilakukan.

“Kota Kupang ini merupakan salah satu daerah yang rawan bencana alam, seperti bencana kekeringan dan tanah longsor” kata Ernest Ludji. 

Oleh karena itu lanjut Ernest Ludji, melalui workshop tersebut, dirinya berharap dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara melakukan penyusunan rencana kontigensi dalam menghadapi ancaman Bencana kekeringan.

“Karena kesigapan tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi bencana. Tapi juga penanganan yang cepat dan tepat saat  pemulihan paska bencana,"harapnya.


Sementara itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kupang, Fera Adrianita, sebagai pemateri. Pada kesempatan ini, menjelaskan pentingnya perencanaan kontinjensi yang disebabkan oleh alam dan manusia yang mengakibatkan begitu banyak korban jiwa dan kerusakan lingkungan.


"Bencana dibagi menjadi tiga yaitu bencana alam, non alam dan bencana sosial kalau bencana alam jelas begitu disebabkan oleh alam 

 

Kondisi cuaca dan iklim wilayah Kota Kupang yang dilanda El Nino dan Al Nina secara bergantian ini, kata Fera Adrianita, membuat masyarakat NTT terutama warga Kota Kupang, perlu melakukan berbagai aksi untuk memitigasi dampak bencana kekeringan yang dialami.

Ditempat yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kupang, Elsje W. A. Sjioen, S.Sos, M.Si. dalam laporannya mengatakan, kegiatan Workshop Penyusunan Rencana Kontinjensi Bencana Kekeringan di Kota Kupang – Tahun 2024 ini diikuti 75 peserta. Para peserta workshop merupakan perwakilan dari berbagai instansi dan lembaga terkait, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat dan kalangan pers.


Menurut Elsje W. A. Sjioen, penyusunan Renkon Bencana Kekeringan di Kota Kupang dilakukan untuk mitigasi bencana kekeringan. Karena itu, proses penyusunan Renkon Bencana Kekeringan yang dilakukan melalui Workshop Penyusunan Rencana Kontinjensi Bencana Kekeringan di Kota Kupang – Tahun 2024 ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan Renkon Bencana Kekeringan yang sesuai. (MI)

×
Berita Terbaru Update