-->
Masuk

Notification

×

Iklan

Pemkot Kupang Gelar Rapat Diseminasi Hasil Studi Pemetaan Program dan Pembiayaan Perubahan Iklim

Rabu, 28 Agustus 2024 | Agustus 28, 2024 WIB Last Updated 2024-08-28T15:30:16Z

          


Kupang,mwartapedia.com - Komitmen Pemerintah Kota Kupang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi resiko perubahan iklim tercermin melalui serangkaian kegiatan  bekerjasama dengan NGO Catholic Relief Services (CRS) sebagai mitra menggelar Rapat Diseminasi Hasil Studi Pemetaan Program dan Pembiayaan Perubahan Iklim di Kota Kupang yang berlangsung di Hotel Amaris, pada Rabu (28/8/2024).


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kupang, Djidja Kadiwanu, didampingi Program Manager CAPACities Catholic Relief Services (CRS) Indonesia, Upi Gufiroh dalam samutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut mengatakan, Pemerintah Kota Kupang memberikan perhatian serius terhadap isu dan upaya memitigasi resiko perubahan iklim yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.


"Kami memberikan perhatian untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengidentifikasi dan memetakan apa yang sudah terjadi sehingga kita memiliki landasan untuk mengukur kemajuan dan merencanakan peningkatan pendanaan perubahan iklim di masa yang akan datang,"ungkapnya.


Ia berharap, para peserta Diseminasi Hasil Studi Pemetaan Program dan Pembiayaan Perubahan Iklim ini dapat  menyumbangkan pemikiran yang produktif bagi upaya memitigasi resiko bencana dan perubahan Iklim untuk dipetakan dengan baik, program kerja dan pembiayaan yang diperlukan bagi penanganan isu perubahan iklim di Kota Kupang.


"Saya berharap kepada kita semua untuk melakukan diskusi terkait dengan persoalan perubahan iklim yang ada di Kota Kupang dan saya yakin bersama mitra yang ada, kita bisa memberikan sesuatu sebagai sumbangan pikiran kepada pemerintah daerah dalam melakukan program pemetaan,"harapnya. 


Program Manager CAPACities Catholic Relief Services (CRS) Indonesia, Upi Gufiroh mengatakan, Indonesia secara umum adalah laboratorium perubahan iklim. Makanya, masih banyak lembaga internasional yang menjadi lembaga donor bagi kegiatan-kegiatan terkait isu perubahan iklim di Indonesia. Dimana, Kota Kupang menjadi salah satu kota dijadikan sebagai salah satu laboratorium perubahan iklim di Indonesia


“Kota Kupang berada di pulau kecil yang tentunya, ketika perubahan iklim terjadi, menjadi salah satu area yang terdampak perubahan iklim. Isu yang paling terdampak di Kupang adalah di sektor sumber daya air, nelayan/masyarakat pesisir, masyarakat urban dan penanganan sampah, serta perubahan lahan pertanian menjadi area pemukiman penduduk,”ucapnya.


Upi Gufiroh menjelaskan, untuk sektor nelayan/masyarakat pesisir misalnya, stok persediaan ikan dulu dan sekarang itu berbeda. Sekarang ini, nelayan harus bertolak ke tengah laut untuk mencari ikan karena stok ikan sudah berkurang. Efeknya, pembiayaan untuk kebutuhan kapal nelayan menjadi naik, belum lagi emeisi karbon yang dikeluarkan saat melaut juga bertambah tinggi. Artinya, hal ini juga penting dilihat.


Wilayah pertanian di Kota Kupang, kata Upi Gufiroh, juga secara perlayan berubah menjadi area permukiman penduduk sejalan dengan keberadaan Kota Kupang sebagai kota urban. Selam aini kebutuhan masyarakat Kota Kupang akan beras dan bahan makanan lainnya juga ditopang dengan pasokan dari wilayah atau kabupaten sekitar di Pulau Timor serta dipasok dari luar Provinsi NTT. Sehingga menjadi bertambah, kerentanan terhadap resiko perubahan iklim.


“Itulah sebabnya hal ini penting untuk dilihat, sehingga dilaksanakan kegiatan yang terkait dengan isu perubahan iklim tersebut. Kegiatan yang digelar hari ini, adalah untuk ngecek sejauh mana sih penganggaran dan inisiatif perubahan iklim yang ada di pemerintah Kota Kupang. Apakah sudah memenuhi kebutuhan dari pengurangan resiko bencana dan perubahan iklim di Kota Kupanga tau seperti apa,” kata Upi Gufiroh.


Perihal kehadiran Executive Director at IRGSC (Institute of Resource Governance and Social Change), Dominggus El Cid Li, yang memaparkan materi tentang Determinasi Hasil Studi Pemetaan Program dan Pembiayaan Perubahan Iklim di Kota Kupang, menurut Upi Gufiroh, itu dilakukan karena Studi Pemetaan Program dan Pembiayaan Perubahan Iklim di Kota Kupang memang dilakukan oleh Lembaga IRGSC (Institute of Resource Governance and Social Change) yang dipimpin Dominggus El Cid Li.


“Setelah pemaparan oleh Pak Elcid, kemudian dilakukan diskusikan bersama untuk mendapatkan masukan, kira-kira masalahnya ada Dimana dalam penganggaran dan pembiayaan perubahan Iklim di Kota Kupang?. Apakah dari sisi pembiyaaan atau kegiatan yang kurang tepat sasaran, atau memang dari segi kegiatan-kegiatan ini pelu waktu untuk dilihat perubahannya terlebih dahulu,” kata Upi Gufiroh.


Tetapi tujuannya, tambah Upi Gufiroh, bukan untuk mengevaluasi program-program pemerintah tetapi justru untuk memetakan bagaimana kondisi eksisting di Kota Kupang terkait dengan pembiayaan dan kegiatan perubahan iklim itu. Sehingga jika ada kekurangan atau hal-hal yang bisa dilengkapi, melalui kegiatan ini bisa diskusi bersama.


Kegiatan ini menghadirkan Executive Director at IRGSC (Institute of Resource Governance and Social Change), Dominggus El Cid Li sebagai pemateri yang memaparkan tentang Hasil Studi Pemetaan Program dan Pembiayaan Perubahan Iklim di Pemerintahan Kota Kupang.


Rapat Diseminasi Hasil Studi Pemetaan Program dan Pembiayaan Perubahan Iklim diikuti perwakilan dari semua unsur, baik dari institusi pemerintah maupun swasta, kalangan akademisi, NGO dan juga media. Setelah pemaparan materi oleh Executive Director at IRGSC (Institute of Resource Governance and Social Change), Dominggus El Cid Li, para peserta kemudian membentuk kelompok diskusi untuk membahas tentang program dan pembiayaan yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi resiko perubahan iklim di Kota Kupang. (MI)

×
Berita Terbaru Update