-->
Masuk

Notification

×

Iklan

Pemkot Kupang Bersama Mitra Lakukan Penyusunan KLHS RPJMD

Kamis, 27 Juni 2024 | Juni 27, 2024 WIB Last Updated 2024-06-27T09:59:42Z

                         


Kupang,mwartapedia,com - Pemerintah Kota Kupang bersama mitra Catholik Relief Service (CSR) serta stakeholder lainnya seperti CIS Timor, PRB API, Komunitas Tuli dan media massa melakukan kick of penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD di Hotel Amaris, Kota Kupang pada Kamis (27/96/2024).


Penjabat Kota Kupang, Fahrensy Fonay ketika membuka kegiatan itu mengatakan bahwa penyusunan KLHS adalah dokumen sebagai instrumen pembangunan berkelanjutan untuk diintegrasikan ke dalam perencanaan daerah. 


"Penyusunan dokumen ini berdasarkan Permendagri 7 tahun 2018 tentang pembuatan dan pelaksanaan KLHS LPJMD,"ungkapnya.


Fahrensy Fonay menjelaskan, dalam menjalankan otonomi daerah, pemerintah berkewajiban menyusun RPJMD dan RPJPD dengan memperhatikan prinsip dan tujuan pembangunan berkelanjutan.


"Untuk menyusun dokumen KLHS RPJMD yang berwawasan lingkungan, pemerintah melibatkan pihak terkait lainnya dengan melakukan kolaborasi antar sektor dan saya yakin dengan bekerja sama kita dapat menghasilkan dokumen yang dapat menghasilkan KLHS yang komprehensif dan dapat diimplementasikan dengan baik,"jelasnya.


Ia mengatakan, penyusunan KLHS RPJMD dapat dimanfaatkan dalam penyusunan rencana aksi daerah berkelanjutan (RAD-TPB).


"KLHS akan menjadi panduan penyusunan RPJMD kota Kupang 2025-2029, sehingga pembangunan yang dilakukan di kota Kupang berorientasi pada prinsip pembangunan berkompetensi,"kata Pj. Kota Kupang.


Menurutnya, Pemkot Kupang ingin memastikan setiap kebijakan dan program yang dirancang mampu menjawab tantangan lingkungan dan sosial yang dihadapi seiring perkembangan waktu tujuannya agar masa depan kota menjadi lebih baik.


"Penyusunan dokumen KLHS RPJMD Kota Kupang tahun 2026-2029 memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sehingga KLHS bisa membantu pemerintah untuk menilai dampak lingkungan pada tiap rencana dan kebijakan pembangunan,"ujarnya.


Dia menambahkan, adanya KLHS bisa melakukan identifikasi potensi dampak buruk terhadap lingkungan sejak awal sekaligus melakukan upaya mitigasi.


"Hal ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada di Kota Kupang,"tambahnya. 


Sementara itu, Program Manager CAPACities Indonesia, Upi Gufiroh disela-sela kegiatan kepada media mengatakan bahwa kehadiran CSR di Kota Kupang mempunyai program kapasitif untuk meningkatkan kapasitas bagi para pihak terkait dengan adanya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. 


"Untuk sektor terkait dengan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim isunya ada di lingkungan hidup sehingga KLHS menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program kami di kapasitif sehingga harapannya ketika kami terlibat di kick of KHLS ini, program-program terkait dengan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bisa diterapkan didalam proses penyusunan ke depan"ungkapnya. 


Ia menerangkan, target dari CSR adalah arag masyarakat, pemerintah dan para pihak lainnya menjadi lebih peka terhadap dampak dan risiko perubahan iklim yang terjadi terutama kota Kupang.


"Kita tahu Kota Kupang berada di daerah pesisir sehingga banyak sekali dampak dan risiko perubahan iklim yang terjadi terutama baik di sektor pertanian, pesisir, nelayan, perkotaan dan air sehingga harapannya ada kebijakan dan kesadaran dan manajemen yang baik terkait pengurangan risiko bencana terhadap adaptasi dan risiko perubahan iklim,"terangnya. 


Upi Gufiroh menambahkan, kehadiran CSR di Kota Kupang akam memberika fasilitasi kepada pemerintah dan sektor terkait peningkatan pengetahuan kemampuan terhadap adaptasi dan itigasi bencana.


"Kami mau fasilitasi setiap holder yang ada di kota Kupang baik pemerintah, sektor swasta dan akademisi untuk meningkatkan kapasitas mereka terkait dengan pengetahuan kemampuan terhadap adaptasi dan mitigasi bencana dan kami juga mendorong agar pemerintah menciptakan kebijakan yang lebih tangguh terhadap risiko dan perubahan iklim. (MI)

×
Berita Terbaru Update