-->
Masuk

Notification

×

Iklan

Dosen dan Mahasiswa FKM UNDANA Beri Edukasi Penyebaran Varian Baru Virus Covid-19 di Pasar Oebobo

Jumat, 14 Juni 2024 | Juni 14, 2024 WIB Last Updated 2024-06-15T01:06:57Z


Kupang,mwartapedia.com - Sejumlah dosen dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Nusa Cendana (UNDANA) mengadakan pengabdian masyarakat dengan mengambil tema Penegakan Protokol Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Varian EG.5 - Covid 19 yang berlangsung Pasar Oebobo, Kota Kupang pada Jumad (24/05/2024).


Pengabdian ini merupakan bagian dari tri darma perguruan tinggi selain pendidikan, pengajaran dan penelitian. Adapun dosen yang melaksanakan pengabdian tersebut adalah Eryc Z. Haba Bunga, S.KM., M.Epid sebagai Ketua Tim, Dr. Marni, S.KM., M.Kes sebagai anggota dan Indriati A. Tedju Hinga, S.KM., M.Sc sebagai anggota dan kegiatan ini juga melibatkan empat orang mahasiswa FKM UNDANA.


Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Eryc Z. Haba Bunga, S.KM., M.Epid mengatakan bahwa COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. 


"Virus tersebut terus bermutasi dan diketahui terdapat varian baru yang lebih dikenal dengan varian EG.5 atau eris yang mempunyai kemampuan untuk menyerang kekebalan tubuh serta tingkat penularannya yang cepat yaitu telah tersebar ke 51 Negara,"ujarnya.




Eryc Bunga mengungkapkan, Varian EG.5 menyebar saat orang terinfeksi batuk dan menyebarkan droplet yang mengandung virus ke udara. 


"Ini bisa terhirup masuk atau menyebabkan infeksi jika anda menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan yang menyentuh permukaan tempat virus jatuh,"ungkapnya. 


Eryc Bunga menerangkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, hal yang paling penting mencegah penularan adalah menjaga kebersihan dan beberapa langkah yang perlu dilakukan adalah dengan sering cuci tangan dengan sabun dan air atau dengan gel pembersih. 


"Langkah ini dapat membunuh virus di tangan, dan jangan menyentuh mata, hidung, mulut. Tangan yang menyentuh banyak permukaan dapat membawa virus. Dari situ, virus masuk ke tubuh bila menyentuh wajah,"terangnya.


Ia menambahkan, adapun tantangan yang dihadapi bersama saat ini adalah bagaimana upaya yang maksimal untuk dapat mencegah penyebaran varian EG.5 ini. Pasar tradisional memang menjadi tempat yang cukup rawan dalam kaitannya dengan potensi penyebaran virus Corona. 


"Oleh karena pasar tradisional salah satu tempat yang cukup rawan untuk penyebaran varian EG.5 maka ditentukan untuk menjadi lokus dalam melakukan pengabadian masyarakat dengan sasaran para pedagang maupun pengunjung pasar dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang penyebaran virus corona varian EG.5 dan dampaknya serta penegakkan protokol Kesehatan seperti pembagian masker dan hand sanitizer serta cara pemakaian yang baik dan benar, kemudian stimulus pengetahuan tentang protokol kesehatan yang juga mencakup etika batuk dan bersin,"tambahnya. 



Eryc Bunga menuturkan, kegiatan penegakkan protokol kesehatan dilaksanakan dengan metode pemberian edukasi dengan cara penyuluhan  dan juga membagikan masker bagi para pedagang dan pembeli di Pasar Tradisional Oebobo. 


"Sebelum memulai kegiatan peserta terlebih dulu diberikan pretest untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mengenai protokol kesehatan varian EG.5. Selama kegiatan berlangsung peserta dalam hal ini penjual dan pengunjung Pasar Tradisional Oebobo terlihat antusias, dan itu terlihat dari terjadinya peningkatan pengetahuan yang signifikan terkait etika dalam protokol kesehatan,"pungkasnya. (MI)

×
Berita Terbaru Update