-->
Masuk

Notification

×

Iklan

Tiga Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Kupang Adakan Pengabdian Masyarakat di Desa Baumata

Kamis, 02 Mei 2024 | Mei 02, 2024 WIB Last Updated 2024-05-03T07:49:45Z

 


Kupang,mwartapedia.com - Tiga orang dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekes Kemenkes Kupang yakni Agusthinus Wali, S.Kp.G.,MDSc, Mery Novaria Pay, S.Kp.G.,MDSc dan Antonius Radja Ratu, S.Kp. G.,MDSc melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang yang berlangsung pada Selasa tanggal 16 April 2024.


Bentuk pengabdian dosen kepada masyarakat tersebut berupa pemberdayaan orangtua balita stunting melalui penggunaan Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita stunting yang ditujukan kepada masyarakat Desa Baumata.


Ketua Tim, Agusthinus Wali kepada media ini mengatakan, Penyakit gigi dan mulut dapat menyebabkan keterbatasan fungsional serius seperti fungsi bicara dan pengunyahan. Selain itu,akan menimbulkan ketidaknyamanan seperti bau mulut, gigi yang rusak, dan dampak psikologis tidak percaya diri.


"Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian dari kesehatan tubuh yang sangat penting, karena gigi dan mulut adalah pintu gerbang masuknya kuman dan bakteri dan dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya. Permasalahan ini dapat memicu terjadinya stunting. Hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) pada tahun 2021 menunjukkan bahwa provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi dengan angka stunting tertinggi secara nasional dengan catatan angka stunting mencapai 37,8 persen,"ungkapnya. 



Menurut Agusthinus, Sejauh ini, penyuluhan kesehatan gigi di posyandu dilakukan melalui pengajaran secara langsung kepada kader posyandu tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar, dan tentang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.


Ia menjelaskan, Permenkes No.80 tahun 2015 tentang upaya kesehatan gigi dan mulut telah menyebutkan Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) digunakan dalam upaya pemberdayaan dan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan gigi. 


"Kartu Menuju Gigi Sehat (KMGS) menggunakan sistem penilaian dengan menggunakan warna, sehingga seorang ibu maupun kader Posyandu dapat menilai faktor resiko karies gigi dini pada gigi susu anak usia balita,"ucapnya.


Agusthinus menerangkan, berdasarkan wawancara dengan pihak Kepala Desa Baumata terdapat 10 anak dengan status gizi kurang dan sangat kurang. 


"Berdasarkan hal tersebut diatas, maka tim pengabdian masyarakat dari Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Kupang bermaksud akan melaksanakan pemberdayaan orang tua balita stunting untuk dapat menggunakan kartu menuju gigi sehat (KMGS) dan pemberian makanan tambahan bagi balita stunting di Desa Baumata,"kata Agusthinus.



 Agusthinus menambahkan, kegiatan itu merupakan salah satu bentuk pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya ialah pengabdian kepada masyarakat di sekitar Desa Baumata.

 

"Melalui kegiatan ini kami memberikan penyuluhan/konseling kepada ibu balita stunting, kami juga memberikan konseling kepada ibu agar rutin mengantarkan anaknya ke Puskesmas untuk memeriksakan kondisi Kesehatan gigi anaknya menggunakan KMGS dan pemberian makanan tambahan bagi balita stunting,"tambahnya.


Ia menerangkan, metode pelaksanaan dalam kegiatan ini berupa pengukuran tingkat pengetahuan ibu balita stunting, status kesehatan gigi dan status gizi balita stunting. MMD dengan pengurus posyandu tentang masalah yang dihadapi dan program kegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan promotive, prefentif, pemberdayaan ibu dibidang Kesehatan gigi (penggunaan KMGS bagi balita stunting).


"Selain itu, kami juga melakukan pendampingan pemberian makanan tambahan bagi balita stunting, memutar video tentang menyikat gigi yang baik dan benar. Demostrasi dan bimbingan cara menyikat gigi yang baik dan benar untuk meningkatkan keterampilan dan status kebersihan gigi dan mulut balita stunting,"pungkasnya. (MI)

×
Berita Terbaru Update