-->
Masuk

Notification

×

Iklan

Kepala BNN RI Dijadwalkan Lakukan Kunjungan Kerja di NTT

Senin, 13 November 2023 | November 13, 2023 WIB Last Updated 2023-11-13T15:43:45Z


Kupang,mwartapedia.com -
 Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus R. Golose dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 14 sampai dengan 18 November 2023.


Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTT, Brigjen Pol Riki Yanuarfi, SH, M.Si, kepada wartawan di My Kopi O Kupang pada Senin (13/11/2023).


Dijelaskan, dalam kunjungan tersebut, Kepala BNN RI akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan diantaranya National Border Management Consultation Meeting Drugs Trafficking at The Border pada 15 November 2023 di Kota Kupang.


"Kegiatan National Border Management Consultation Meeting Drugs Trafficking at The Border ini merupakan kerjasama United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) atau Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Obat-obatan dan Kejahatan bersama BNN,"ungkapnya.


Ia menambahkan, Kepala BNN RI juga akan melakukan dialog kepahlawanan perang melawan narkoba wujudkan NTT Bersinar, deklarasi komitmen perang melawan Narkoba, dan launching Wisata Bersinar pada 17 November 2023 di Labuan Bajo,"ungkapnya.


Riki Yanuarfi menambahkan, sebagai salah satu upaya dan strategi untuk mencegah penyelundupan narkoba masuk ke Indonesia maka BNN bekerja sama dengan stakeholder terkait dan badan-badan luar negeri seperti ekspedisi dan penjaga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di seluruh Indonesia.


“Seluruh kepala PLBN Indonesia akan hadir di Kota Kupang,"ucapnya.


Lebih lanjut, Riki Yanuarfi menambahkan, ada 1,95 persen populasi penduduk Indonesia sudah terpapar narkotika dan hampir 3,9 juta jiwa masuk ke Indonesia, untuk itu BNN harus menggandeng semua stakeholder agar bisa mencegah masuknya narkotika di Indonesia.


“Belum lagi ditambah dengan MTS masuk ke Indonesia, sehingga perlu adanya informasi-informasi ke setiap lembaga/stakeholder sehingga kita mempunyai satu persepsi dan visi dalam mencegah masuknya narkotika ke Indonesia,” katanya.


Menurutnya, pada tahun 90-an sampai 2000-an Indonesia adalah negara transit maka ada perkembangan waktu dan perkembangan masa sehingga Indonesia sudah menjadi target bahkan tujuan sebuah ladang perdagangan narkotika yang cukup signifikan.


"Kalau ini kita biarkan dan sudah merambat ke semua stakeholder dan lembaga-lembaga terkait maka BNN tidak akan mampu untuk bekerja sendiri.,"ucapnya.


Dikatakan, alasan kegiatan tersebut digelar di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) karena berbatasan langsung negara Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste dan daerah lainnya karena daerah-daerah perbatasan diduga kuat sebagai wilayah peredaran keluar masuknya narkotika. Walaupun di NTT peredaran narkoba masih tergolong kecil.


“Memang rata-rata pengguna narkotika di NTT masih sangat kecil sekali. Nanti bisa cek datanya di LP dan Polda,”pungkasnya. (MI)

×
Berita Terbaru Update