-->
Masuk

Notification

×

Iklan

Menteri Kesehatan Melounching Implementasi Wolbachia di Kota Kupang

Senin, 23 Oktober 2023 | Oktober 23, 2023 WIB Last Updated 2023-10-24T07:09:09Z

Kupang,mwartapedia.com - Menteri Kesehatan Republik Indonesia melounching implementas wolbachia sebagai inovasi penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) yang berlangsung di Kantor Camat Oebobo, Kota Kupang pada Selasa (24/10/2023).


Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, teknologi inovasi penanggulangan pengurangan nyamuk sudah diteliti oleh para peneliti Indonesia di Universitas Gajah Mada (UGM) dan sudah dipakai di berbagai negara seperti Brasil dan Singapura tetapi tidak dipakai di Indonesia.


"Kalau Singapura saja pakai berarti pasti teknologi kita sudah benar sehingga saya bersama Pak Melki Laka Lena anggota DPR RI Komisi  9, kami melihat teknologi ini bagus makanya kita pilot projectkan dan salah satunya adalah Kota Kupang,"ujarnya.


Budi Sadikin juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur, Walikota, Forkompimda dan seluruh masyarakat Kota Kupang yang telah menjadi pilot projectnya.


"Sekarag saya memberikan edukasi kepada masyarakat karena dulu kita mengurangi nyamuk tetapi sekarangtidak malah kita perbanyak tetapi tidak berbahaya dan jika di gigit hanya merah-merah dan tidak menular,"ucapnya.


Dirinya berharap inovasi ini dapat memberikan motifasisipeda tenaga kesehatan yang ada di Kota Kupang agar melakukan sosialisasi untuk merubah cara berpikir masyarakat Kota Kupang agar dapat memberantas demam berdarah di Kota kupang.


"Saya berharap teman-teman kesehatan akan didamping oleh tim karena saya mau buat kebijakan risetnya para ahli dan saya minta ajari juga mahasiswa FKM Universitas Nusa Cendana (UNDANA) untuk membuat perbandingan dari sebelum dan sesudah digunakan supaya kita bisa melihat keberhasilan kita,"harapnya.


Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Kementerian RI, Maksi Rein Rondonuwu dalam sambutannya menjelaskan, tujuan dari lounching implementasi ini adalah diperolehnya komitmen bersama antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengendalian DBD di Indonesia khususnya di Kota Kupang dalam mensukseskan implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan DBD.


"Intinya kami akan melepas telur nyamuk yang sudah ada bakteri wolbachia dan perlu kami laporkan, kebutuhan perminggu di Kota kupang khususnya satu Kecamatan ada 700 buah telur nyamuk dan untuk Kota kupang secara keseluruhan tiap minggu butuh 2,6 juta telur,"jelasnya.


Dirinya menerangkan bahwa penyebaran nyamuk ber-wolbachia dilakukan dengan cara menitipkan ember berisi telur nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia pada titik-titik yang telah ditentukan.


"Tujuannya agar nyamuk ber-wolbachia kawin dengan nyamuk lokal dan menghasilkan keturunan nyamuk ber-wolbachia dan kami akan melakukan survey jika sudah 80 persen berarti kita sudah menemukan tingkat keberhasilan artinya jika ada gigitan tidak terjadi penularan,"terangnya.


Dirinya berharap ada dukungan dan kerjasama dari semua pihak dalam upaya untuk pemberantasan penyebaran nyamuk DBD.


"Saya minta dukungan dari Lurah dan Camat untuk dapat memperhatikan hal ini karena setiap minggu ember harus diganti dengan telur nyamuk yang baru,"ucapnya.


Dirjen menegaskan, Dasar pelaksanaanya dari kegiatan ini adalah Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 1341 tentang penyelenggaraan pilot project implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan DBD


Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay dalam sambutannya mengucapkan  terima kasih kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang telah mengatasi wabah demam berdarah yang masih menjadi masalah kesehatan yang serius bagi masyarakat Kota Kupang.


"Terima kasih kepada Kementerian Kesehatan yang sudah berkenan menjadikan Kota Kupang sebagai pilot project implementasi  teknologi inovasi penanggulangan penyakit DBD,"ungkapnya.


Pj. Kota Kupang menjelaskan, Pemerinta Kota Kupang selalu melakukan upaya untuk melakukan langkah-langkah mencegah penularan penyakit DBD dengan cara 4M plus, pemberantasan sarang nyamuk dan berbagai macam cara seperti sosialisasi oleh petugas di lapangan.


"Dan terbukti pada tahun 2023 jumlah penderita penyakit DBD turun menjadi 187 kasus dengan 2 kematian, hal ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2018 dengan 455 kasus,"pungkasnya. (MI)

×
Berita Terbaru Update