Kupang,mwartapedia.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Sosialisasi Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek). Kegiatan ini identik dengan sensus yang akan menghasilkan data tunggal atau satu data nantinya akan bermanfaat untuk berbagai kepentingan.
Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B. Kale, S.Si, M.Si dalam sambutan sekaligus membuka acara tersebut mengatakan bahwa perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menghasilkan data tunggal. Dengan menggunakan data tunggal, pemerintah dapat melaksanakan berbagai program secara terintegrasi, tidak tumpang tindih dan lebih efisien.
"Dalam kegiatan pendataan awal Regsosek selama satu bulan ini, petugas kami akan turun langsung kepada masyarakat sehingga diharapkan masyarakat dapat memberikan data yang benar dan akurat,"ungkap Matamira Kale dalam konferensi pers yang berlangsung di Aula lante II BPS NTT, Sabtu (15/10/2022).
Kepala BPS NTT juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan data yang benar karena data yang dihasilkan berguna untuk pembangunan daerah dalam pemberdayaan masyarakat dan perlindungan sosial.
"Kami juga perlu dukungan dari semua pihak, mari kita berperan dimulai dari keluarga dengan cara menerima kedatangan petugas, memberikan jawaban yang benar dan berperan aktif memastikan lingkungan tempat tinggal dan famili sudah terdata,"ajaknya.
Menurutnya, ini sangat penting, sehingga data yang dihasilkan dapat meningkatkan kesejahteraann masyarakat di NTT.
"Seperti pesan Ibu Sri Mulyani bahwa data adalah pundasi dalam membangun masyarakat, disini kalau pundasinya kuat, data baik dan berkualitas maka kesejahteraan masyarakat akan lebih baik. Mari kita berkolaborasi mulai dari memberikan data yang benar dan sejujur-jujurnya untuk kesejahteraan masyarakat kita di NTT,"ajaknya.
Untuk diketahui, kegiatan Regsosek akan berlangsung dari 15 Oktober hingga 14 November 2022. BPS NTT mengerahkan 9.772 personil yang terdiri dari 7.4343 orang Petugas Pendataan Lapangan, 1.947 orang Petugas Pemeriksaan Lapangan, 391 orang Koordinator Sensus Kecamatan dan 20 orang Instruktur.
Sementara itu, Inspektur Wilayah III BPS, Jamason Sinaga dalam pemaparan materinya mengatakan, Pendataan Awal Regsosek adalah pengumpulan data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi dan tingkat kesejahteraan.
"Dasar Hukum Arahan Presiden pada Pidato Kenegaraan 16 Agustus 2022, Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022 dan Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2022 tentang RKP 2023,"ungkapnya.
.jpeg)
Jamason Sinaga menambahkan, pendataan awal Regsosek menggunakan pendekatan keluarga dengan memperhatikan domisili semua anggota keluarga yang tercantum pada Kartu Keluarga (KK).
"Output yang dihasilkan adalah basis data sosial ekonomi seluruh penduduk yang diperingkat berdasarkan tingkat kesejahteraan diantaranya masyarakat menengah atas, rentan kemiskinan, miskin dan miskin ekstrim,"ucap Jamason.
Jamason Sinaga juga mengharapkan respon dari semua pihak untuk memberikan narasi yang positif terhadap masyarakat sehingga masyarakat paham mengenai kegiatan ini untuk dapat memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya mengenai kondisi sosial ekonomi keluarga.
"kita bisa mendapatkan data yang berkualitas untuk menjadi dasar penyusunan program-program kedepan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita di NTT,"pungkasnya. (MI)
